Tingkatkan Akses Layanan, KEK Sanur Jadi Rumah Bagi Teknologi Fertilitas Mutakhir

Jumat, 05 Desember 2025

    Bagikan:
Penulis: Seraphine Claire
Pusat layanan Alpha IVF di Sanur akan mengadopsi beragam teknologi pionir yang telah diujinya, seperti analisis kromosom lengkap untuk embrio, pemantauan embrio berkelanjutan, dan teknik pembekuan canggih untuk tingkatkan keberhasilan program bayi tabung. (Dok. InJourney)

Denpasar - Kehadiran pusat layanan Alpha IVF di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur, Bali, diyakini akan menjadi pintu masuk bagi teknologi reproduksi berbantu (Assisted Reproductive Technology/ART) yang paling mutakhir di Indonesia. Fasilitas yang dibangun melalui kemitraan Hotel Indonesia Natour (InJourney) dan Alpha IVF Group ini tidak hanya sekadar klinik, tetapi direncanakan sebagai center of excellence yang menghadirkan standar global dalam hal peralatan dan metodologi. Alpha IVF Group memiliki rekam jejak panjang dalam inovasi teknologi, dengan berbagai pencapaian "pertama di dunia" dan "pertama di Asia" sejak berdiri tahun 2011.

Salah satu teknologi unggulan yang menjadi fondasi layanan Alpha IVF adalah Pengujian Genetik Pra-implantasi (Preimplantation Genetic Testing/ PGT), khususnya dalam bentuk Micro-Array Comparative Genomic Hybridisation (MaCGH/CGH). Alpha IVF tercatat sebagai klinik yang mencapai kehamilan dan bayi pertama di Asia dan Australia melalui PGT-MaCGH untuk 24 kromosom dengan transfer segar pada tahun 2011. Teknologi ini memungkinkan skrining kelainan kromosom secara menyeluruh pada embrio sebelum ditransfer ke rahim, meningkatkan potensi kehamilan sehat dan mengurangi risiko keguguran.

Inovasi lain yang menjadi perhatian adalah penggunaan pemantauan time-lapse atau embryoscope. Alpha IVF mendemonstrasikan kehamilan pertama di Malaysia dengan teknologi ini pada tahun 2014. Sistem ini berupa inkubator canggih yang dilengkapi kamera, memungkinkan embriolog memantau perkembangan embrio secara terus-menerus tanpa harus mengeluarkannya dari lingkungan inkubator yang stabil. Hal ini memberikan data perkembangan yang lebih akurat untuk memilih embrio dengan potensi tertinggi.

Alpha IVF juga dikenal dengan keahliannya di bidang kriopreservasi atau pembekuan sel reproduksi dan embrio. Grup ini meraih sejumlah prestasi pionir, seperti mencapai kelangsungan hidup (survival rate) 100% untuk embrio dan blastocyst beku pertama di Asia Tenggara pada 2013, serta keberhasilan dunia pertama kehamilan dari kombinasi sperma beku, sel telur beku, dan embrio beku yang semuanya dicairkan. Teknologi pembekuan revolusioner (Cryotech) mereka memungkinkan penyimpanan jangka panjang tanpa menurunkan kualitas, seperti yang dialami oleh artis Malaysia Siti Nurhaliza yang berhasil hamil dari embrio beku setelah anak pertamanya.

Selain teknologi laboratorium, Alpha IVF mengembangkan teknik prosedur yang lebih aman dan efektif. Mereka adalah yang pertama memperkenalkan teknik PIEZO-ICSI di Asia Tenggara pada 2014, sebuah teknologi injeksi sperma yang lebih halus untuk mengurangi kerusakan pada sel telur dan menghasilkan embrio yang lebih sehat. Fokus pada aspek genetik dan penelitian & pengembangan (R&D) yang aktif membuat mereka terus berada di garis depan inovasi perawatan kesuburan.

Group Managing Director Alpha IVF Group, Dato’ Dr. Colin Lee, menegaskan komitmen untuk membawa standar internasional yang lengkap lebih dekat kepada masyarakat Indonesia melalui fasilitas di Bali. Dengan menggabungkan berbagai teknologi terbaru di bawah satu atap, pusat layanan di Sanur diharapkan dapat mengoptimalkan peluang keberhasilan untuk setiap pasangan secara personal, sesuai dengan misi Alpha IVF untuk memungkinkan setiap pasangan mewujudkan potensi tertinggi mereka menjadi orang tua.

Transfer pengetahuan dan teknologi ini juga menjadi bagian penting dari peran fasilitas baru tersebut. Kehadiran Alpha IVF di KEK Sanur diharapkan dapat menjadi anchor bagi penguatan ekosistem layanan reproduksi modern di Asia Tenggara, termasuk melalui peningkatan kapasitas klinis dan tenaga medis lokal. Dengan demikian, manfaatnya tidak hanya dirasakan pasien langsung, tetapi juga berkontribusi pada peningkatan kualitas layanan fertilitas nasional secara keseluruhan.

(Seraphine Claire)

Baca Juga: Warga Depok Diimbau Sabar, Simpang GDC Ditata Ulang Pakai Anggaran Rp 4,5 M
Tag

    Bagikan:

Berikan komentar
Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.