Warga Depok Diimbau Sabar, Simpang GDC Ditata Ulang Pakai Anggaran Rp 4,5 M

, 07 Desember 2025

    Bagikan:
Penulis: Seraphine Claire
Selama proses revitalisasi Simpang GDC senilai Rp 4,5 miliar, warga Depok diharapkan dapat bersabar menghadapi kemacetan sementara.

Depok - Pemerintah Kota Depok secara resmi mengimbau kesabaran dan pengertian seluruh warga. Imbauan ini disampaikan menyusul rencana pelaksanaan proyek penataan ulang Simpang Grand Depok City (GDC) dengan nilai anggaran mencapai Rp 4,5 miliar. Diharapkan, gangguan selama pengerjaan dapat dimaklumi demi hasil yang lebih baik ke depannya.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Depok, Sidik Mulyono, menyebut sosialisasi telah dan akan terus dilakukan. Tujuannya agar masyarakat memahami maksud, tujuan, dan timeline proyek sehingga dapat mempersiapkan diri, termasuk mencari rute alternatif. Informasi akan disebarkan via media sosial, website resmi, dan papan pengumuman di lokasi.

Proyek penataan ini akan melibatkan pekerjaan yang cukup masif, sehingga potensi kemacetan bertambah parah selama konstruksi sangat mungkin terjadi. Untuk itu, pihak Dishub telah menyiapkan sejumlah skenario pengalihan arus lalu lintas. Petugas juga akan ditempatkan di titik-titik krusial untuk mengarahkan pengendara.

Selain kesabaran, pemerintah juga meminta partisipasi aktif warga dalam mengawasi pelaksanaan proyek. Masyarakat dapat melaporkan jika menemukan indikasi penyimpangan, seperti kualitas material yang tidak sesuai atau durasi pengerjaan yang molor tanpa alasan jelas. Mekanisme pengaduan telah disediakan.

Anggaran sebesar Rp 4,5 miliar tersebut dipastikan akan dimanfaatkan seoptimal mungkin. Transparansi penggunaannya akan dijaga, termasuk dengan melaporkan perkembangan fisik dan keuangan secara periodik. Hal ini penting untuk membangun kepercayaan publik terhadap pengelolaan anggaran daerah.

Bagi warga yang terdampak langsung, seperti pelaku usaha di sekitar lokasi, pemerintah berjanji akan melakukan pendampingan. Dinas terkait akan mendata potensi dampak ekonomi dan mencari solusi agar aktivitas usaha tidak lumpuh total selama masa pengerjaan proyek infrastruktur ini.

Imbauan kesabaran ini bukanlah formalitas belaka, melainkan bagian dari proses pembangunan partisipatif. Pemerintah menyadari bahwa tanpa dukungan dan pengertian masyarakat, proyek sebesar dan serumit ini akan sulit berjalan dengan lancar. Kolaborasi menjadi kata kunci.

Di akhir penyampaiannya, pemerintah meyakinkan bahwa gangguan yang terjadi sifatnya sementara. Hasil permanen yang akan didapat adalah simpang yang lebih tertata, nyaman, dan mampu mengurangi durasi perjalanan warga secara signifikan. Itulah tujuan akhir dari penggelontoran dana sebesar Rp 4,5 miliar ini.

(Seraphine Claire)

Baca Juga: Tingkatkan Akses Layanan, KEK Sanur Jadi Rumah Bagi Teknologi Fertilitas Mutakhir
Tag

    Bagikan:

Berikan komentar
Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.